Wednesday 13 February 2013

Mengubah Senjata Nuklir Menjadi Anugrah

"The Ultimate Weapon Is An Educated Mind" 
~Anonymous~ 

Para Pemimpin Dunia dalam Nuclear Security Summit

Korea Utara dipastikan telah meledakkan sebuah perangkat nuklir mini di lokasi uji coba di wilayah utara negeri itu, Selasa waktu setempat. Ledakan di bawah tanah itu bisa membawa Korea Utara satu langkah lagi lebih dekat menuju cita-citanya membangun hulu ledak nuklir berukuran kecil yang bisa dimuat ke misil jarak jauhnya.

Mengabaikan seruan internasional, Korea Utara (Korut) kembali melakukan uji coba nuklir. Menanggapi tindakan Korut tersebut, pemerintah Iran menyerukan penghancuran semua senjata nuklir di dunia.

"Kita perlu sampai ke titik di mana tak ada negara yang memiliki satu senjata nuklir pun dan pada saat yang sama, semua senjata pemusnah massal dan senjata nuklir perlu dihancurkan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Dr. Ramin Mehmanparas.

"Di saat yang sama, semua negara harusnya berhak menggunakan aktivitas nuklir untuk tujuan damai," tandas pejabat tinggi Iran itu. Iran telah dijatuhi berbagai sanksi internasional dikarenakan program nuklirnya.

Negara-negara Barat bersikeras bahwa lewat program nuklirnya itu, Iran diam-diam berupaya mengembangkan senjata nuklir. Namun hal ini berulang kali dibantah pemerintah Iran yang menegaskan bahwa program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai, yakni sebagai pembangkit energi listrik.

Media resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA) membenarkan pihaknya telah melakukan uji coba nuklir hari itu. Disebutkan KCNA, uji coba ini menggunakan perangkat yang berukuran lebih kecil namun memiliki daya ledak lebih besar dari yang digunakan dalam uji coba sebelumnya.

Program NUKLIR Damai dari BATAN Indonesia 


NUKLIR SAHABAT KITA

Riset Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) telah berhasil mengubah tenaga nuklir dari bahan senjata pemusnah massal menjadi ENERGI dan PANGAN, antara lain, menghasilkan padi varietas unggul, budidaya peternakan dan perikanan. "Banyak manfaat teknologi nuklir bagi peningkatan mutu pangan, dan ketahanan pangan nasional. Sepanjang pengabdian BATAN dalam riset telah menghasilkan nuklir untuk energi dan pangan." kata Kepala BATAN Prof. Djarot Wisnubroto di sela-sela pencanangan "Atomos Day". 

Menurut dia, teknik nuklir iradiasi telah mampu menghasilkan bibit-bibit padi unggul dengan memendek umur, tahan terhadap hama dan kekeringan. "Varietas hasil litbang BATAN telah ditanam pada lebih 3 juta hektare lahan pertanian sejak tahun 2000 dan terdistribusi 24 provinsi," tuturnya. 

Hasil iradiasi lainnya adalah kedelai, kacang hijau, dan kapas. Disusul varietas sorghum untuk mengganti gandum bahan mie instan, pembibitan ikan budidaya yang mempercepat pertumbuhan dan berat melalui teknik penjantanan dengan "hormon methy testosteron". 

Namun demikian, Prof. Djarot mengakui masih banyak produsen pangan yang menyangsikan keselamatan penggunaan iradiasi pangan, yang disebabkan kurangnya sosialisasi manfaat teknologi nuklir bagi peningkatan mutu pangan, terutama pembinaan kepada usaha-usaha kecil menengah (UKM). 

Oleh karena itu, BATAN telah melaksanakan workshop Makanan Iradiasi untuk Meningkatkan Mutu Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional, di Dinas Koperasi dan UMKM.

Selain itu BATAN juga terus berusaha untuk membangun dan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.

Nuklir Untuk Kesejahteraan Umat Manusia


Penulis dan Teman dari BATAN

Do'a Adalah Senjata Pamungkas-nya Orang Yang Beriman

Kunjungi juga Sekolah Online Kami dalam bidang Ilmu Pengetahuan Nuklir
Nuklir Power sebagai pemercepat Kesejahteraan Umat Manusia.

Semangat Semoga Bermanfaat.